468x60 Ads

Villa Bukit RayoTelun BeringinKincir Air KasiroTalun SaluroketekAdmin ABASenja di kaki bukit Rayo

Sembilan KADES Batang Asai Kritik PT RRI

Sembilan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, mengkritik PT Raja Rio Indotama (RRI) selaku pelaksana pekerjaan proyek pengerjaan Jalan Provinsi Jambi 2011 yang diperkirakan panjang sekitar 12 kilometer, dari Desa Pekan Gedang menuju Desa Muara Talang, Kecamatan Batang Asai.

Kesembilan Kades itu ialah Kades Pulau Salak Baru, Kades Rantau Panjang, Kades Paniban baru, Kades Pekan Gedang, Kades Tambak Ratu, Kades Bathin Pengambang,
Kades Simpang Narso, Kades Muara Air Dua, Kades Batu Empang. 


Kritikan ini di lakukan melalui sebuah surat pernyataan yang di tanda tangi oleh ke sembilan Kades dari kecamatan Batang Asai. Di dalam surat pernyataan itu di jelaskan bahwa telah terjadi penyimpangan di dalam pengerjaan Jalan dari Pekan Gedang sampai ke Muaro Talang.

Sumber Info (Jambi Star) menjelaskan Surat pernyataan tersebut disertai dengan tanda tangan sembilan Kades yang menerangkan pekerjaan jalan Pekan Gedang ke Muara Talang 2011 dianggap tidak optimal, karena adanya dugaan penyimpangan jika merujuk pada surat pernyataan soal tidak optimalnya pekerjaan proyek tersebut, yakni lebar jalan yang dikerjakan oleh pelaksana proyek PT RRI di lapangan rata-rata sekitar 4 meter. Padahal, lebar jalan seharusnya rata-rata 7 meter.  

Surat pernyataan tersebut sebenarnya ingin diberikan pada Wakil Gubernur Jambi, Facrori Umar, saat kunjungan kerja ke Batang Asai, 10 dan 11 Maret 2012 lalu. Tapi, surat tersebut tidak sempat diberikan, karena situasi dan kondisi yang dinilai tidak efektif bila diberikan pada Wakil Gubernur Jambi

Surat pernyataan itu dibuat dengan tujuan positif, bukan maksud negatif. Karena, Kades menginginkan jalan yang dikerjakan PT RRI tersebut masih ada jaminan pemeliharaan oleh pihak pelaksana proyek. Sehingga, proyek itu bisa dinikmati masyarakat secara maksimal sesuai rencana.

"Besar harapan pihak pelaksanan proyek bisa menanggapi hal ini dengan bijaksana, karena persoalan ini menyangkut kepentingan masyarakat di Kecamatan Batang Asai.


Hemmmmzzzz.... slalu begini yang terjadi setiap pembangunan di kecamatan batang asai, Para kontraktor hanya memikirkan kantong sendiri bukan untuk masyarakat batang asai. Sampai kapan ini terjadi.. tolong donk jangan merampas hak kami...

0 komentar:

Posting Komentar